Sabtu, 11 Januari 2014

Gelombang Radio


GELOMBANG RADIO

         Sistem radio banyak digunakan di pesawat terbang untuk berbagai macam keperluan terutama yang berhubungan dengan sistem komunikasi dan Navigasi.
Radio merupakan teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Atau dengan kata lain bahwa modulasi merupakan penggabungan dari satu sinyal menjadi dua sinyal.biasanya sinyal yang digabungkan adalah sinyal yang mempunyai frekuensi rendah dan frekuensi yang tinggi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, setiap jenis sinyal mempunyai karakteristik sendiri sehingga setelah penggabungan maka diambilah karakteristik yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. sehingga hasil dari modulasi adalah menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan pada daerah yang luas dan jauh. mungkin muncul di benak teman-teman, mengapa kedua sinyal ini digabungkan? kita ambil contoh misalnya; sinyal berupa suara, maka agar dapat ditransmisikan maka sinyal ini ditumpangkan kepada sinyal lainnya yaitu sinyal radio, yang disebut sebagai sinyal pembaw/ gelombang pembawa frekuensi tersebut. pada kasus ini getaran suara lah yang berfrekuensi rendah, dan gelombang pembawa biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.




modulator, alat untuk memodulasi 



           Gelombang radio merupakan satu bentuk dari radiasi elektromagnetik yang terbentuk ketika objek yang bermuatan listrik dari gelombang pembawa dimodulasi dengan gelombang audio pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik. Dalam sistem komunikasi, 
gelombang radio dihasilkan dari sebuah pembangkit yang bernama osilator. Gelombang radio dipancarkan dan diterima dengan menggunakan antenna.
             Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai dua medan, yakni medan listrik dan medan magnetik yang merambat saling tegak lurus.gelombang ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata, frekuensi nya pun bermacam-macam sehingga panjang gelombangnya pun beragam. gelombang yang mempunyai frekuensi tinggi mempunyai panjang gelombang  yang pendek begitupun sebaliknya gelombang dengan frekuensi rendah, mempunyai panjang gelombang yang panjang. nah, dalam penerbangan variasi frekuensi ini dimanfaatkan untuk komunikasi.  suatu badan yang bertugas untuk mengatur penggunaan frekuensi adalah The Federal Communications Commision (FCC).





Tabel kategori frekuensi radio
FrekuensiPanjang gelombangNama bandSingkatan[1]
3 – 30 Hz104 – 105 kmExtremely low frequencyELF
30 – 300 Hz103 – 104 kmSuper low frequencySLF
300 – 3000 Hz100 – 103 kmUltra low frequencyULF
3 – 30 kHz10 – 100 kmVery low frequencyVLF
30 – 300 kHz1 – 10 kmLow frequencyLF
300 kHz – 3 MHz100 m – 1 kmMedium frequencyMF
3 – 30 MHz10 – 100 mHigh frequencyHF
30 – 300 MHz1 – 10 mVery high frequencyVHF
300 MHz – 3 GHz10 cm – 1 mUltra high frequencyUHF
3 – 30 GHz1 – 10 cmSuper high frequencySHF
30 – 300 GHz1 mm – 1 cmExtremely high frequencyEHF
300 GHz - 3000 GHz0.1 mm - 1 mmTremendously high frequencyTHF
Propagasi atau perambatan gelombang radio merupakan proses perambatan gelombang radio mulai dari dipancarkan sampai diterima oleh stasiun penerima. proses perambatan ini terdiri dari beberapa cara/metode.
Tipe Rambatan Gelombang Radio ada 3 ;
1. Ground Wave
         Jenis perambatan dimana gelombang radio merambat dekat dengan permukaan tanah, mengikuti kontur atau bentuk dari permukaan bumi tersebut. jenis perambatan ini terjadi pada gelombang yang mempunyai frekuensi dibawah 2 MHz, atau dari Very Low Frequency (VLF) sampai Medium Frequency (MF). jarak tempuh gelombang dibatasi oleh transmitter's output power, desain antena, dan kondisi cuaca. jika transmitter nya kuat maka dapat diperkirakan bahwa dapat memungkinkan mencapai maksimum jarak tempuh sejauh 1000 mil atau 1600 km
     
2. Sky Wave
           Jenis perambatan dimana gelombang radio merambat secara lurus (line of sight) dan dipantulkan kembali oleh lapisan ionosfer hingga sampai ke antena. perambatan secara sky wave adalah untuk gelombang dengan frekuensi 2-30 MHz atau High Frequency (HF). dalam dunia penerbangan, gelombang yang merambat dengan propagasi sky wave digunakan untuk komunikasi jarak jauh.
     
3. Space Wave
               Jenis gelombang yang merambat secara lurus (line of sight) dan tidak dapat dipantulkan. mengapa tidak bisa dipantulkan? Space wave yang mempunyai frekuensi tinggi, tentu saja akan memiliki panjang gelombang yang pendek sehingga dengan begitu mudah untuk menembus lapisan ionosfer, disamping itu sistem komunikasi space wave memungkinkan untuk berkomunikasi dengan satelit. jenis gelombang ini adalah yang mempunyai frekuensi lebih dari 30 MHz atau dari Very High Frequency (VHF) sampai Extremely High Frequency (EHF). Space wave ada yang lurus diteruskan dan tembus ionosfer, ada juga yang merambat lurus (line of sight) sampai ke receiver dengan perantara repeater. jadi jika space wave ingin berhubungan dengan receiver maka harus ada repeater ( Penguat ulang ) untuk diteruskan ke receiver. jenis gelombang ini jarak tempuh nya sangat bergantung pada tinggi antena.

pemanfaatan frekuensi radio udara

System
Frequency Band
Omega
10-14 KHz
Decca
70-130 KHz
Loran C ( Long Range Navigation)
100 KHz
ADF ( Automatic Direction Fiber)
190-1700 KHz
HF Comm ( High Frequency Communication)
2-25 MHz
Marker
75 MHz
ILS (localizer)
108-112 MHz
VOR
108-118 MHz
VHF Comm
118-136 MHz
ILS ( Glide Slope)
320-240 MHz
DME ( Distance Measuring Equipment )
960-1215 MHz
Weather Radar (X Band)
9,4 GHz

peralatan dasar radio komunikasi suara 
mula-mula microphone mengeluarkan sinyal listrik berupa suara kemudian ditansmisikan oleh transmitter menuju transmitting antenna untuk dirubah menjadi gelombang elektromagnetik yang kemudian akan ditransmisikan ke receiving antenna. setelah diterima oleh receiving antenna,maka diteruskan ke receiver untuk di proses dan diteruskan ke headset atau loudspeaker dan disanalah terjadi perubahan sinyal listrik menjadi suara.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

sumber :
Ir. Sentot Purbadi.2013. A/C Radio System. Akademi Teknologi Aeronautika Siliwangi : Bandung